Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah sebuah proses yang penting dalam bisnis untuk membuat suatu rencana atau perkiraan pengeluaran yang akan dikeluarkan selama periode tertentu. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sama saja dengan memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah proyek yang akan dikerjakan dalam waktu tertentu. Membuat RAB dapat memungkinkan kita untuk mengawasi proyek tersebut agar sesuai dengan biaya yang seharusnya dikeluarkan dan tidak membengkak tiba-tiba.
Bagaimanapun juga, pengeluaran yang dikeluarkan untuk bisnis yang sedang dijalani merupakan komponen yang sangat mempengaruhi pertumbuhan usaha dalam jangka panjang. Percuma jika usaha lancar, pemasukan besar tetapi pengeluaran tidak jelas, hal tersebut tentu akan mempengaruhi bisnis dan membuat bisnis sulit berkembang.
Sebenarnya apa maanfaat dari pembuatan RAB? Pembuatan RAB sebenarnya adalah suatu hal yang sangat penting. Dengan pembuatan RAB tidak hanya untuk merencanakan pengeluaran, melainkan juga untuk menganalisis pengeluaran dan membuat perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karna hal tersebut dapat memastikan bahwa kita selalu memiliki cukup uang untuk hal-hal bisnis yang dibutuhkan dan hal-hal yang penting bagi bisnis.
Lalu bagaimana langkah untuk membuat Rencana Anggaran Biaya yang benar untuk bisnis? Simak pembahasannya berikut ini!
1. Evaluasai pendapatan usaha
Hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan RAB adalah dengan mengevaluasi pendapatan usaha di periode-periode sebelumnya. Bukan hanya melihat angka dari pendapatan, namun kamu perlu melacak sumber dari pendapatan tersebut. Jika semakin lengkap data yang kamu miliki, akan semakin baik pula nantinya anggaran usahamu.
Usahakan untuk melihat data pendapatan usaha selama 12 bulan ke belakang agar data lebih detail. Dari data tersebut, cek rata-rata pendapatan yang diperoleh perusahaan tiap bulan dan darimana saja datangnya pendapatan tersebut.
Jangan lupa juga untuk melihat fluktuasi pendapatan yang terjadi tiap bulan. Apakah ada pendapatan lebih tipis dibandingkan dengan pendapatan bulan sebelumnya atau pendapatan lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan mengetahui hal ini, kamu dapat menyesuaikan anggaran dengan lebih baik.
2. Hitung biaya tetap
Langkah yang dilakukan untuk membuat RAB selanjutnya adalah dengan menghitung biaya tetap, yakni biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjamin kegiatan operasional berjalan lancar. Contoh dari biaya tetap, antara lain:
- Gaji karyawan
- Pajak
- Depresiasi aset
- Pembayaran utang atau cicilan usaha
- Sewa kantor
- Tagihan rutin, seperti listrik, internet, air dan yang lainnya.
Namun perlu diingat jika setiap usaha memiliki kebutuhannya masing-masing, kamu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan usahamu. Tentukan apa saja yang termasuk biaya tetap dalam usahamu, dan jumlahkan semuanya. Setelah itu kamu dapat menguranginya estimasi pendapatam dengan total biaya tetap.
3. Hitung biaya variabel
Biaya varibel adalah biaya yang jumlahnya sering berubah-ubah, tergantung dengan penggunaanya. Yang termasuk ke dalam biaya variabel dalam sebuah usaha, antara lain:
- Biaya marketing
- Biaya produksi
- Biaya perawatan mobil operasional
- Biaya langganan SaaS
Biaya variabel inilah yang dapat kamu sesuaikan dalam RAB, tergantung estimasi pendapatan usahanmu setiap bulannya. Misalnya, di bulan ini usahamu sepi dari pembeli, maka kamu bisa memangkas biaya variabel. Sebaliknya jika di bulan ini usahamu ramai pembeli, maka kamu bisa menaikan biaya variabel usahamu.
4. Cek histori laba rugi
Adanya laporan laba rugi merupakan laporan yang penting dalam sebuah usaha, baik itu UKM atau perusahaan besa. Dari laporan ini, kamu dapat mengetahui apakah usaha yang kamu jalani dapat memberikan keuntungan atau justru rugi.
Dalam menjalankan usaha, untung rugi adalah suatu hal yang biasa, yang terpenting kita dapat mengambil pelajaran dari setiap kerugian yang dialami. Itulah salah satu tujuan dari RAB. Dengan mengecek laporan laba rugi usaha setiap bulan, maka kamu bisa menerapkan strategi keuangan yang lebih baik.
5. Alokasikan dana darurat
Salah satu langkah membuat RAB yang satu ini, sebenarnya sama saja dengan membuat rencana budget pribadi. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita juga memerlukan budgeting untuk memastikan gaji yang kita dapatkan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan bulanan. Salah satu hal yang perlu kita sisihkan adalah dana darurat.
Sama halnya dalam menjalankan sebuah usaha. Untuk memastikan kas agar tidak terganggu karena biaya yang tidak terduga, maka penting untuk mengalokasikan dana darurat dalam usaha.
6. Menyusun RAB usaha
Langkah ini adalah langkah yang terakhir dalam membuat RAB sebuah usaha. Setelah mengetahui komponen apa saja yang harus ada dalam pembuatan RAB tersebut dalam bentuk tertulis
Rinci satu persatu untuk setiap bulan dengan memperhitungkan semua komponen yang telah disebutkan diatas. Dimulai dari menentukan pendapatan setiap bulan, dan menguranginya dengan biaya tetap. Setelah itu tentukan biaya variable dan alokasikan dana darurat dari histori pendapatan dan laba rugi dari periode-periode sebelumnya dari usahamu. Catat semua biaya dengan rinci, termasuk tujuan penggunaan dana dan waktu penggunaannya.
Membuat Rencana Anggaran Biaya memang bukanlah suatu hal yang mudah, namun manfaat dari pembuatan RAB ini sangatlah penting bagi keberlangsungan usaha kedepannya. Selamat mencoba!