Gulung Tikar di Bulan Ke-6 Berbisnis hingga Berhasil Menembus Pasar Internasional: Perjalanan Sukses Erigo

Karin Arini 30 Desember 2022 • Baca 3 menit

blog details

Brand lokal asal Indonesia, Erigo sempat meramaikan media sosial beberapa waktu lalu. Warganet Indonesia beramai-ramai memberikan dukungan kepada Erigo usai iklan produk brand lokal tersebut terpampang di Time Square, New York, Amerika Serikat (AS).

kCt3N5sxHzh0_sSC6x8afap9LL-I6A-9SoCjKZLGIVfZDagBkUChJUsAEin4k7eEV7lmW1-xgASIb9rqqEgl9eDyUKyU3F4373o0_GW1Q8ZlBqZdMNPvHEuKHVkVEpspDzgt0SIx2ArpGtTG7r-ywpvSfehcTfwNUU-GY39A931_w09xAcls0U8H4wMx

Foto: instagram.com/sadadd

Bagi pecinta fashion, Erigo memang sudah tidak asing lagi melalang buana menjadi pilihan produk fashion masyarakat Indonesia. Tentunya kabar menggembirakan dari Erigo membawa kilas balik sang founder Erigo dalam membangun brandnya. Siapa yang menyangka bahwa dibalik kesuksesan Erigo saat ini, ia sempat mengalami jatuh bangun dalam merintis usaha fashion-nya tersebut. 

Muhammad Sadad, pria asal Aceh ini mulai memiliki minat untuk berbisnis sejak duduk di bangku SMA. Namun minat bisnisnya mulai menggebu saat ia duduk di bangku kuliah. Ia sering menjual apapun menggunakan uang hasil tabungannya dan pinjaman dari teman-temannya. Tepatnya pada saat ia duduk di bangku perkuliahan semester 7 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ia memutuskan untuk membuka usaha fashion bersama rekannya. 

eIP_CUTqUXs99z7mEf4p7EVb0osK3RP_N4ie0z8w-3ss9KpGx9RVZ_iuvr_3k7d_CXMtx1gzX7YvYvdz_mXsfqfdimgC5ScMrWuQ1jmqeFhRnAvnUp4Rs9e6DcRfFJygV2_ZEpw23Bamqp-8ac0qJorLS5lEMxnIopuaKkko9KcNm7zMuuQJGgVS-8YM

CEO Erigo Store, Muhammad Sadad. Foto: instagram.com/sadadd

Bahkan pada saat itu, Sadad mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perkuliahannya karena ia lebih berminat pada bidang bisnis fashion-nya. Mulanya bisnis fashion yang ia miliki bernama Selected & Co. Bermodalkan uang sebesar 50 juta, ia mulai membangun brandnya tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, Sadad mulai merasakan bahwa bisnis bukanlah suatu hal yang mudah. Hingga pada akhirnya pada tahun 2010, brand fashion Selected & Co hanya bertahan selama 6 bulan karena sepinya peminat. Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk mengganti nama brand fashionnya tersebut menjadi Erigo dan merubah seluruh konsep produknya menjadi batik. 

Walaupun ia telah mengubah nama brand-nya, namun sayang Erigo juga belum bisa mendapat sambutan baik di masyarakat. Padahal ia juga tak mengeluarkan uang yang sedikit untuk Erigo pada saat itu. 

Namun tekad bisnis yang ia miliki sangat kuat, tanpa menyerah ia mulai berinovasi untuk menjajal konsep lainnya. Erigo akhirnya hadir dengan mengusung konsep travelling dengan tema street style. Ia pun tentunya tak tanggung-tanggung untuk mengeluarkan kocek yang dalam dengan melakukan pemotretan di Jepang. Hingga akhirnya Sadad memiliki hutang yang menumpuk, itulah yang menjadi alasannya untuk berhenti kuliah dan berusaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Di awal hadirnya Erigo dengan konsep yang baru, Sadad mengandalkan pemasaran online dan offline. Untuk offline ia mencoba untuk mengikuti berbagai bazar hingga ke negeri jiran. Akan tetapi, lagi-lagi Sadad menemukan masalah yaitu dalam sistem pameran. Untuk sistem bazar, ia harus mengeluarkan biaya operasional lebih besar karena harus menyewa lapak pada penyelenggaran dan harus memberikan diskon untuk produk Erigo yang dipasarkan. Akibatnya, Sadad sering kali mengalami kerugian hingga puluhan juta. 

G3nz2V8Z0b3IM2T_f37xG72OSynCBw6ZfjJRu8zhM66mej1jfnJdq6hg4SBkdujN8_1VFSgzsGI_WdpI6oqKBbI98qaJ5_zskh8xBi8ZTj4cd7naK-uKGN_X7s5I9OqBMxXeJuXET_YIF-K8-sM4GOt7rQuVeQ6Y0Z3Bzm4hyoNHvpY6thHhHlkG-n8n

CEO Erigo Store, Muhammad Sadad. Foto: instagram.com/sadadd

Hal tersebut terlihat ketika ia mengikuti pameran di Malaysia yang memakan biaya operasional hingga 25 juta rupiah tetapi penjualannya hanya mencapai angka 5 juta rupiah. Hal itu berlaku juga ketika ia mengikuti pameran di berbagai kota.

Namun lagi-lagi berkat kegigihan Muhammad Sadad, ia mencoba kembali untuk mengikuti berbagai bazar, walaupun dalam segi margin penjualan di bazar memang lebih sedikit tetapi hal tersebut dapat mendongkrak Erigo. Hingga pada akhirnya dalam setahun Erigo dapat menjual 100 sampai dengan 120 ribu potong pakaian dengan harga produk mulai dari 130 ribu rupiah hingga 370 ribu rupiah.

3Inbpw9JICh74ot2GOFwjEC9lZMkL9u0b-YgzUwMH8ssWB3EPLzz6AlasNP3GZNimx_Oltun4jsKwvUDdfhrsHm6O6-yu2DtzUcOPi2ePbRPMft1VEaT4T4yuxYVzrQdF0WUleloz7GNXciaJUg2MDX3D5d4lOoB_pjV_t4-B31AI_mOydphy-j__8I6

Foto: instagram.com/erigostore

Pada tahun 2015 lalu, Erigo berhasil berhasil meraup omzet hingga 22 miliar rupiah. Tahun demi tahun, Erigo mulai berkembang dan pada tahun 2020 Erigo mulai bekerja sama dengan salah satu e-commerce populer saat ini yaitu Shopee.

Sadad kini tengah menikmati hasil dari kerja kerasnya, tak hanya berhasil meraup omzet hingga miliaran rupiah tetapi juga berhasil membawa brand Erigo hingga ke kancah Internasional. Baru-baru ini Erigo menjadi salah satu brand Indonesia yang berhasil memasang iklan di Time Square, New York. Sebuah kebanggaan tersendiri untuk Erigo sebagai produk lokal yang bisa menembus pasar Internasional. Bahkan Sandiaga Uno juga melontarkan kebanggaannya kepada Erigo. 

Meskipun saat ini Erigo sudah dikenal di Dunia, namun Erigo akan terus melanjutkan kolaborasinya dengan Shopee. Adapun program yang akan dilaksanakan berupa produk kolaborasi terbaru Erigo, Brand Day Erigo, Super Brand Day Erigo, serta program kampanye besar Shopee lainnya. 

Berbisnis memang bukan hal yang mudah, seringkali kita mengalami kerugian. Untuk itu aplikasi Kasirini hadir dengan membawa fitur laporan penjualan yang dapat melihat keuntungan dan membantumu dalam mengevaluasi bisnis, dengan begitu kerugian dapat terhindarkan.